Gerakan Mahasiswa Nusantara (GMN) melakukan kunjungan resmi ke Gedung DPR RI untuk bertemu Ketua Komisi XIII Willy Aditya, yang juga merupakan anggota Fraksi Partai NasDem dari Daerah Pemilihan Madura. (Foto/Istimewa)
KOMUNALIS.COM, MUDA - Gerakan Mahasiswa Nusantara (GMN) melakukan kunjungan resmi ke Gedung DPR RI untuk bertemu Ketua Komisi XIII, Willy Aditya, yang juga merupakan anggota Fraksi Partai NasDem dari Daerah Pemilihan Madura.
Pertemuan ini menjadi ruang diskusi strategis yang membahas beragam isu yang menyangkut kehidupan mahasiswa Madura, serta arah pemberdayaan masyarakat berbasis pendekatan keseharian (day to day).
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh semangat tersebut, para mahasiswa menyampaikan keresahan mereka atas berbagai tantangan yang dihadapi generasi muda, mulai dari keterbatasan akses pendidikan dan beasiswa, hingga minimnya ruang partisipasi dalam perumusan kebijakan publik yang menyentuh kehidupan pemuda dan masyarakat lokal.
Willy Aditya merespons dengan penuh perhatian. Ia menegaskan bahwa Komisi XIII yang membidangi pemasyarakatan memiliki tanggung jawab untuk membuka kanal dialog antara negara dan generasi muda. “Mahasiswa harus menjadi mitra kritis dalam pembangunan bangsa, bukan hanya objek kebijakan,” tegasnya.
Isu tentang “pemasyarakatan” juga menjadi sorotan penting. Gerakan Mahasiswa Nusantara menekankan pentingnya mengangkat karakter dan potensi masyarakat Madura dalam kebijakan pembangunan, termasuk nilai-nilai kerja keras, dan solidaritas sosial, yang menjadi kekuatan kultural Madura. Mereka mendorong agar pembangunan di Madura tidak semata-mata berbasis proyek, tapi menyentuh kebutuhan riil masyarakat.
Dalam konteks ini, pemberdayaan masyarakat yang bersifat day to day disepakati sebagai pendekatan yang paling relevan. Gerakan Mahasiswa Nusantara mendorong adanya program-program kecil namun berkelanjutan, seperti pelatihan keterampilan, penguatan ekonomi lokal, hingga literasi digital yang langsung berdampak pada kehidupan warga.
Willy Aditya menyambut baik gagasan tersebut dan berjanji akan menyampaikannya dalam forum-forum strategis di tingkat nasional, “Pemberdayaan harus dimulai dari yang paling dekat dan konkret. Kita tidak bisa menunggu perubahan besar tanpa membangun kekuatan dari hal-hal kecil yang menyentuh hidup sehari-hari masyarakat,” ujar Willy.
Kunjungan ini menjadi awal dari sinergi yang lebih erat antara kalangan mahasiswa dan para pengambil kebijakan, terutama dalam memperjuangkan keadilan sosial dan pembangunan yang berakar dari identitas dan kebutuhan lokal. (Gufron/Red)
Recommended Post
Leave a Comment